Kota Pekalongan – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan masih melakukan kajian terkait antisipasi risiko bencana memasuki musim penghujan. Menurut data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), puncak musim hujan Kota Pekalongan akan terjadi di bulan Januari 2022.
Sedangkan, wilayah Jateng diperkirakan memasuki musim hujan pada bulan Oktober dengan sifat musim hujan periode 2021-2022 yakni normal.
“Kami sudah koordinasi dan sinergi dengan TNI/Polri dan instansi terkait mengenai persiapan antisipasi musim hujan. Direncanakan bulan November kami akan adakan apel siaga seperti tahun lalu,”ungkap Kepala Pelaksana BPBD, Saminta SPd saat ditemui di Setda setempat baru-baru ini.
Saminta mengatakan bahwa pihaknya tetap monitoring setiap hari dan koordinasi dengan BMKG untuk memperoleh informasi sebagai pedoman menentukan langkah antisipasi dan selalu siap siaga, apabila kemungkinan musim hujan maju lebih awal.
“Informasi dari BMKG kami jadikan pedoman untuk menentukan langkah-langkah dan melaksanakan koordinasi kepada pemangku wilayah baik camat, lurah dan sebagainya. Kami koordinasikan kondisi real setiap saat,”katanya.
Dia menambahkan ada beberapa titik rawan terjadi banjir, diantaranya Pekalongan Barat di wilayah Tirto, sepanjang pantai Meduri sampai Randujajar. "Wilayah tersebut masih tetap menjadi perhatian kami,"tutur Saminta.
Ia juga menyampaikan, pihaknya tengah berkoordinasi dengan PSDA untuk pengadaan tanah dan karung, sehingga jika terjadi banjir/limpasan air ke permukiman warga dapat dibendung dengan tanggul sementara.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)