Pemkot Pekalongan Tancap Gas Siapkan SDM Teknisi Listrik Industri, Jawab Kebutuhan Perusahaan.

Pelatihan berbasis listrik industri yang di lakukan oleh BLK Kota Pekalongan

KOTA PEKALONGAN - Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Pekalongan semakin adaptif menjawab dinamika kebutuhan industri modern. Pada Program DBHCHT 2025 Angkatan II jurusan listrik, secara khusus menyiapkan pelatihan berbasis listrik industri guna mencetak teknisi yang mampu bersaing di kawasan industri berkembang, salah satunya Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB).

 

Instruktur jurusan listrik BLK Kota Pekalongan, Dunung Aji Praseno, saat ditemui belum lama ini di ruang praktik BLK mengungkapkan bahwa arah pelatihan tahun ini tidak lagi berfokus pada instalasi kelistrikan rumah tangga, melainkan pada sistem kelistrikan industri yang lebih kompleks dan aplikatif. “Banyak perusahaan baru akan tumbuh di KITB dan mereka membutuhkan teknisi handal. Karena itu pelatihan kami geser ke listrik industri agar lulusan bisa langsung menjawab tantangan kerja,” ungkapnya.

 

Dunung menjelaskan, perbedaan mendasar antara listrik rumah tangga dan listrik industri menjadi alasan utama transformasi kurikulum. Jika kelistrikan rumah tangga hanya menitikberatkan pada instalasi lampu, saklar, dan stop kontak, maka listrik industri mencakup kontrol mesin, otomatisasi, dan efisiensi operasional.

 

“Di sektor industri, tenaga teknisi mengendalikan sistem dan program mesin. Satu orang bisa meng-handle beberapa mesin sekaligus, jauh lebih efisien dibanding operator yang biasanya hanya menangani satu mesin. Tentunya ini sangat dibutuhkan di industri," jelasnya.

 

Dikatakan Dunung, peserta pada angkatan ini berasal dari latar belakang yang beragam dan sebagian besar masih pemula. Meski begitu, semangat belajar mereka dinilai sangat tinggi, terutama karena mereka berharap bisa langsung bekerja setelah pelatihan selesai. “Antusiasme mereka luar biasa. Saat wawancara, rata-rata mereka menyampaikan keinginan kuat untuk segera bekerja setelah lulus dari sini,” katanya.

 

Ia menuturkan bahwa tahun ini menjadi tonggak penting bagi BLK Kota Pekalongan. Untuk pertama kalinya, pelatihan listrik industri dilengkapi materi Programmable Logic Controller (PLC), sebuah teknologi utama dalam sistem otomasi pabrik. “Ini adalah angkatan pertama yang menggunakan PLC. Di Jawa Tengah, pelatihan dengan PLC hanya ada di BLK Kota Pekalongan dan BLK Cilacap milik provinsi. Ini langkah maju dan bentuk dukungan nyata dari Pemerintah Kota Pekalongan,” tuturnya.

 

Perubahan materi pelatihan tentu menghadirkan tantangan tersendiri. Dirinya dituntut menyesuaikan metode dan kompetensi ajar dengan kebutuhan perusahaan terkini agar tidak terjadi ketidaksesuaian di dunia kerja. “Kami lihat dulu kebutuhan industrinya apa, baru kami sesuaikan. Tujuannya, ketika peserta masuk perusahaan nanti, mereka tidak bingung dan langsung matching dengan sistem di sana,” tandasnya.

 

Ia juga memberi motivasi kuat kepada para peserta agar benar-benar serius mengikuti pelatihan. Sebab, waktu yang tersedia sangat singkat dibanding jenjang pendidikan formal. “Kalau di SMK belajar listrik itu tiga tahun. Di BLK hanya 30 hari. Jadi mereka harus fokus, yakin, dan serius. Di sini langsung praktik, aplikatif, dan butuh effort besar,” imbuhnya. Usai pelatihan, peserta akan diarahkan mengikuti program magang industri agar keterampilan mereka teruji dan siap diterapkan langsung di lapangan.

 

Dengan kombinasi kurikulum berbasis industri, penggunaan PLC, praktik terapan, serta dukungan pemerintah daerah, BLK Kota Pekalongan optimistis dapat mencetak teknisi listrik industri yang siap terjun ke dunia kerja.





Paramudya


Berikan Pendapat Anda