BPBD Kota Pekalongan Siagakan Satgas dan Relawan 24 Jam, Antisipasi Musim Hujan

BPBD Kota Pekalongan gelar apel guna meningkatkan kesiapsiagaan satuan tugas (Satgas) dan relawan selama 24 jam penuh

Kota Pekalongan – Memasuki musim penghujan tahun 2025, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan meningkatkan kesiapsiagaan dengan menyiagakan satuan tugas (Satgas) dan relawan selama 24 jam penuh di titik-titik rawan bencana. Langkah ini menjadi bagian dari upaya antisipasi terhadap potensi banjir kiriman dan banjir rob yang kerap terjadi di wilayah pesisir dan barat kota.

 

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kota Pekalongan, Budi Suheryanto, menjelaskan bahwa pihaknya telah menjalin koordinasi intensif dengan BPBD di daerah hulu sungai, seperti Kabupaten Pekalongan, Batang, dan Pemalang.

 

"Begitu ada informasi dari wilayah hulu turun hujan deras, mereka langsung menginformasikan kepada kami. Kami sudah siapkan Satgas dan relawan di lapangan untuk siaga menghadapi kemungkinan banjir kiriman,” ujar Budi saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (28/10/2025).

 

Menurutnya, Satgas yang bertugas terbagi dalam empat shift dengan sistem piket bergilir, masing-masing beranggotakan lima orang. Selain itu, relawan dari kelurahan-kelurahan juga telah mengikuti pelatihan dan simulasi penanganan bencana. Hingga Oktober 2025, BPBD telah membentuk 21 Kelurahan Tangguh Bencana (Katana) dari total 27 kelurahan, dan ditargetkan bertambah menjadi 22 pada minggu ini.

 

“Untuk wilayah Pekalongan Selatan relatif aman dari banjir, maka simulasi mereka lebih difokuskan ke kebakaran atau gempa. Sementara wilayah Pekalongan Timur, utara, dan barat lebih banyak ke simulasi banjir dan rob,” jelasnya.

 

Budi juga menegaskan, koordinasi lintas OPD terus dilakukan, terutama dengan DPUPR, DLH, dan Dinperkim, untuk memastikan sistem drainase dan pompa air berfungsi baik.

 

“Drainase yang lancar dan pompa air yang optimal itu kunci utama agar air cepat surut,” tegasnya.

 

Ia menambahkan, BPBD juga menempatkan CCTV pemantau di beberapa titik strategis seperti di Obyek Wisata Taman Wisata Laut (TWL) Pantai Pasir Kencana untuk memantau kondisi sungai dan air pasang secara real time.

 

" Dengan kesiapan ini, kami berharap, masyarakat tetap waspada, tetapi tidak panik menghadapi musim penghujan yang diperkirakan berlangsung hingga Februari 2026 mendatang,"pungkasnya

 

Paramudya 


Berikan Pendapat Anda